Cari Blog Ini

Senin, 06 September 2010

Best Practices on Talent Management

gedung-re.jpgThe people agenda is one of my top priorities, demikian salah satu poin yang disebut oleh 98% CEO Asia Pasifik dalam sebuah survei bertajuk CEO Annual Global Survey. Secara lebih spesifik, survei itu juga menyebut talent retention sebagai salah satu isu fundamental dalam peningkatan kinerja bisnis.
Hanya persoalannya, memburu dan mengelola top talents ternyata juga bukan pekerjaan yang mudah dilakoni. Lalu apa yang semestinya dilakukan agar proses talent management itu bisa diterapkan dengan optimal? Dan best practices semacam apa yang bisa diolah agar para top talents itu bisa terus mekar, tumbuh dan memberikan kontribusi yang mak nyos bagi kecemerlangan bisnis?
Pertanyaan itulah yang coba dieksplorasi secara memikat dalam buku bertajuk Talent Management Implementation : Belajar dari Perusahaan-perusahaan Terkemuka. Buku berbahasa Indonesia ini diterbitkan oleh Lembaga Manajemen PPM, sebuah sekolah bisnis yang beberapa tahun secara proaktif menyebarluaskan konsep talent management kepada segenap pengelola SDM di tanah air.
Buku ini menarik, sebab selain memetakan strategi talent management secara komperehensif, sebagian isinya berkisah tentang kasus nyata penerapan talent management di empat perusahaan papan atas, yakni : Astra, Unilever, Garuda Indonesia dan TransTV.
talent-1.jpgAda beberapa poin penting yang mungkin layak dipetik dari buku ini. Poin pertama, para top talent akan makin mekar jika mereka memiliki level of employee engagement yang kuat. Employee engagement (EE) adalah keterikatan karyawan, baik terhadap pekerjaan ataupun perusahaan. EE yang tinggi selalu memiliki korelasi positif dengan kinerja karyawan.
Itulah kenapa penting untuk melakukan pengukuran Employee Engagement secara periodik, seperti misalnya yang dilakukan oleh Astra. Dengan mengetahui level EE ini, perusahaan bisa mengetahui dimana posisi mereka saat ini, dan dalam area apa mereka arus berbenah agar level EE lebih meningkat di masa mendatang.
Poin kedua yang penting dalam talent management adalah ini : proses pengembangan talent hanya akan berhasil jika muncul dukungan yang penuh dari BOD (board of directors). Dalam buku itu misalnya diceritakan bagaimana BOD Unilever setiap tahun mendedikasikan sebuah pertemuan khusus di luar Jakarta (off site meeting) selama 2 – 3 hari, yang ditujukan untuk membahas talent maps di perusahaan mereka. Meeting level BOD ini mereka sebut sebagai Talent Review Meeting.
Dalam talent review itu, BOD melakukan kajian terhadap people development plan yang sudah dan akan dilakukan oleh masing-masing divisi; dan apakah konfigurasi top talent di masing-masing divisi itu sudah sesuai dengan kebutuhan strategis bisnis. Asyik juga mungkin jika kita bisa terlibat dalam meeting BOD talent review semacam ini.
Poin ketiga yang layak dicatat dalam proses pengembangan talent management adalah : adanya opportunities for personal development yang dijalankan dengan sistematis. Tak syak lagi, proses talent management yang jos markojos hanya akan muncul jika disitu ada sebuah ruang untuk pengembangan diri secara konstan dan terus menerus.
Proses pengembangan itu bisa dilakoni melalui sebuah jalur pendidikan yang sistematis. Di Garuda misalnya, mereka mendesain program pendidikan tiga tipe yakni : professional development program (untuk pengembangankan kompetensi teknis profesional), management development program (untuk mendidik dan menyiapkan karyawan dalam posisi manajerial) dan executive development program (program untuk mengembangkan calon top executive).
Sementara di Astra dikenal adanya program pendidikan manejerial terstruktur mulai dari level Astra Basic Management Program (berlangsung selama 1 minggu di kelas dan 3 bulan self improvement plan) hingga level Astra General Management Program (2 minggu di kelas dan 6 bulan projek penugasan).
Selain program pendidikan seperti diatas, proses pengembangan juga harus melibatkan metode project assignment secara terencana dan sistematis (jika perlu disertai penugasan di luar negeri). Di Unilever misalnya, secara reguler sejumlah top talent-nya diberi overseas project assigenments untuk makin menggemblang talenta dan kompetensinya.
Buku berjudul Talent Management Implementation ini sungguh memberikan inspirasi segar bagi Anda yang memang ingin melentingkan kinerja para talent di perusahaan tempat Anda berkiprah. Sementara jika Anda sendiri merasa sebagai salah satu top talent bagi perusahaan Anda, buku ini juga layak di-simak, agar perjalanan karir Anda bisa kian menebarkan kegemilangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar